A.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengertian Sumber Daya
Manusia (SDM)
Apa yang dimaksud dengan sumber daya manusia? Berikut ini
beberapa pengertian menurut para ahli.
Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Definisi ini, mengandung arti bahwa para
manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain
untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlakukan, atau dengan kata lain
dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Hasibuan
(2003:244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Selain pengertian SDM
menurut para ahli diatas, pengertian SDM juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu
pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang
bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut
sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya.
Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah
memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah
bekerja.
Secara garis besar,
pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak
suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset
yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
”Sumber daya manusia harus
didefinisikan bukan dengan apa yang sumber daya manusia lakukan, tetapi apa
yang sumber daya manusia hasilkan”, sebagaimana yang dikemukakan oleh David
Ulrich (Mathis dan Jackson, 2002:4). Maka dari itu, Sumber Daya Manusia
merupakan faktor yang penting bagi setiap usaha. Sumber daya manusia yang
berkualitas akan menentukan kejayaan atau kegagalan dalam persaingan (Tambunan,
2003:15).
Adapun fungsi dari Sumber Daya
Manusia (SDM) itu sendiri adalah untuk meningkatkan produktivitas (achievement performance) dalam menunjang
perusahaan lebih kompetitif.
A.
Organisasi
Pengertian
Menurut ERNEST DALE: Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang
meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur
atau pola hubungan kerja dariorang-orang dalam suatu kerja
kelompok.
Menurut CYRIL SOFFER: Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang
masing-masing diberiperan tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam
mana pekerjaan itudiperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung
lagi dalam beberapabentuk hasil.Secara umum dapat disimpulkan bahwa organisasi
adalah sekelompok orang yangsaling bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
Pengertian Teori Organisasi
Teori organisasi secara
umum bisa diartikan sebagai suatu pikiran yang merupakan sekelompok orang yang
membagi tugas dengan cara struktur untuk mendapatkan pedoman yang ingin dicapai
bersama-sama.
Teori Organisasi adalah
teori yang berusaha menerangkan/meramalkan bagaimana organisasi dan orang didalamnya
berperilaku dalam berbagai struktur organisasi, budaya dan lingkungan untuk
mencapai tujuan.
TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut
dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai
1800-an (abad 19). Dalam teori ini
organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi
serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas. Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia
bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti
sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut
Teori Klasik: Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor
lain apabila orang bekerja sama.
Teori Klasik berkembang dalam 3
Aliran:
-BIROKRASI, Dikembangkan dari Ilmu
Sosiologi
-ADMINISTRASI, Langsung dari praktek
manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
-MANAJEMEN ILMIAH, Langsung dari praktek manajemen memusatkan
Aspek Mikro sebuah organisasi.
TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya
muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”.
Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan
penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
TEORI MODERN
Teori ini muncul pada
tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan
neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau
“Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori
Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu
kesatuan yang saling bergantung dan
tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang
berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan
hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Ciri-ciri Organisasi menurut para ahli Berelson dan Steiner
1. Formalitas, adalah ciri organisasi
sosial yang merujuk pada perumusan tertulis daripada peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi dan
seterusnya
2. Hierarki, adalah ciri organisasi
yang mengacu pada pola kekuasaan dan kewenangan yang berbentuk piramida,
artinya terdapat orang-orang tertentu dengan kekuasaan dan kewenangan yang
tinggi dari pada orang biasa dalam organisasi tersebut.
3. Besar dan Kompleksnya, adalah
ciri organisasi sosial yang memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial
antar anggota adalah tidak langsung (impersonal) yang biasanya disebut dengan
"gejala birokrasi"
4. Lamanya (Duration), adalah ciri
organisasi dimana eksistensi organisasi lebih lama dari pada keanggotaan pada
organisasi tersebut.
Selain itu organisasi industri terdiri
dari kelompok kerja yang saling berkaitan dalam satu tata tingkat. Likert
(1961,1967) berpendapat bahwa organisasi dapat dipandang sebagai sistem dari
kelompok yang saling berkaitan.
A.
Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan
Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1982:83), mendefinisikan kepemimpinan sebagai
berikut: “Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau
kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu”.
Menurut Goerge R. Terry (1972:458) “Kepemimpinan adalah hubungan yang ada
dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang-orang untuk bekerjasama
secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin”.
Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan
merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep
kepemimpinannya dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab
timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok
dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
Berbagai Macam Teori Kepemimpinan
Teori-teori munculnya seseorang
pemimpin adanya tiga teori, yaitu:
1. Teori Genetis
Inti
dari ajaran teori ini tersimpul dalam sebutan “leaders are born and not made”. Teori
ini mengatakan bahwa seseorang akanmenjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan
dengan bakat-bakat kepemimpinan yang alami. Pemimpin itu tidak dibuat melainkan
dilahirkan. Jadi dapat dikatakan bahwa pemimpin itu ada denganmembawa
bakat-bakat memimpin yang luar biasa sejak ia dilahirkan. Dalam teori ini
dikatakan bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi pemimpin dalam situasi dan
kondisi yang bagaimanapun juga.
2. Teori Sosial
Inti ajaran teori sosial ini ialah
bahwa “leaders are made and not born”, jadi merupakan kebalikan dari teori
genetis. Teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang
bisa menjadi pemimpin apabila memang disiapkan dan diberikan pendidikan atau
pengalaman yang cukup, di samping juga atas kemauannya sendiri. Teori ini
mengungkapkan bahwa pemimpin itu disiapkan, di didik, dan di bentuk melalui
pelatihan dan tidak begitu saja dilahirkan. Setiap orang bisa menjadi pemimpin
melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan dari diri
sendiri.
3. Teori Ekologis
Teori
ini timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis danteori kejiwaan/sosial yang
pada intinya berarti bahwa seseorang hanyaakan berhasil menjadi seorang
pemimpin yang baik apabila pada waktu lahir telah memiliki bakat kepemimpinan,
dan bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur
dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat
yang memang telah dimilikinya itu. Teori genetis berpendapat bahwa bahwa
seseorang menjadi pemimpin karena memang sudah ditaksirkan dan teori
kejiwaan/sosial mengemukakan bahwa kepemimpinan itu bukan ditakdirkan, akan
tetapi dibentuk oleh pengatuh lingkungan, maka teori ekologis mengakui
kedua-duanya, artinya bahwa seseorang itu hanya akan bisa menjadi pemimpin yang
baik apabila pada waktu lahir telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan dan bakat-bakat itu kemudian diasah
melalui pendidikan.
Ciri-ciri kepemimpinan yang efektif menurut Keith
Davis memiliki 4 hal, yaitu:
a. Intelegensinya tinggi
(intellegence), seorang pemimpin harus memiliki tingkat intelegensi yang
lebih tinggi dari bawahannya.
b. Kematangan jiwa sosial (social
maturity and breadth) Pemimpin biasanya memiliki perasaan/jiwa yang cukup
matang dan mempunyai kepentingan serta perhatian yang cukup besar terhadap
bawahannya.
c. Motivasi terhadap diri dan hasil
(inner motivation and achievment drives) Para pemimpin senantiasa ingin
membereskan segala sesuatu yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
d. Menjalin hubungan kerja manusiawi
(human relation attides) Pemimpin harus dapat bekerja secara efektif
dengan orang lain atau dengan bawahannya.

Berkaitan
dengan teori SDM, organisasi dan kepemimpinan yang telah diuraikan diatas tidak
terlepas dari sosok yang sangat berpengaruh dalam memimpin kota Bandung, yaitu
Ridwan Kamil atau yang akrab disapa dengan Kang Emil. Beliau adalah salah satu
orang yang telah membuat perubahan besar-besaran terhadap kota Bandung. Berkat kepemimpinannya,
dapat diakatakan bahwa ia sukses dalam memimpin dan membangun kota Bandung
menjadi kota yang lebih baik, maju, dan inovatif. Ia merupakan salah satu orang
yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davis yang
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Mengapa demikian? Karena untuk menjadi
seorang pemimpin membutuhkan tingkat intelegensi yang lebih tinggi dari bawahannya. Hal itu
dibuktikan oleh Kang Emil yang sejak kecil bersekolah di sekolah dan perguruan
tinggi favorit (ITB (Teknik Arsitektur-S1), University of California (Master of
Urban Design-S2)). Selama bersekolah, beliau juga dikenal sebagi sosok yang
aktif dan cerdas. Seorang pemimpin biasanya memiliki perasaan/jiwa yang
cukup matang dan mempunyai kepentingan serta perhatian yang cukup besar
terhadap bawahannya, selain cerdas Ridwan Kamil dikenal sebagai sosok pemimpin
yang ramah yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Beliau juga memiliki motivasi serta rasa
tanggung jawab yang besar dalam membangun kota Bandung.
Selain
menjadi seorang pemimpin, Ridwan Kamil juga aktif dalam organisasi ia terlibat
dalam BCCF (Bandung Creative City Forum). BCCF adalah sebuah forum dan
organisasi lintas komusikasi kreatif yang didirikan oleh berbagai komunitas
kreatif di kota Bandung. Ridwan Kamil merupakan ketua pertama BCCF. Melalui BCCF,
ia membangun suatu konsep kolaborasi melalui jaringan yang dinamis di antara
komunitas kreatif yang ada di Bandung dan bertujuan untuk memberikan manfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan komunitas kreatif di kota Bandung. Melalui
BCCF juga Ridwan Kamil berusaha untuk melakukan pengembangan SDM dengan
memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap
organisasi/perusahaan dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis,
etis, dan sosial.
Daftar Pustaka
Rahardjo, Kusdi. 2009. Teori Organisasi
Dan Administrasi. Jakarta: Salemba.
Prof . Dr. J.Winardi. 2001. Teori Organisasi dan Pengorganisasian.
Jakarta: Rajawali Press.
Indrafachrudi, Soekarto dan Thalele.
2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang
efektif. Bogor: Ghalia Indonesia.
Davis, Keith, & Jhon W. Newstrom, 2000. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi
Ketujuh, Alih Bahasa Agus Darma, Jakarta: Erlangga.
Munandar, Ashar sunyoto. 2001. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta:
UI –Press.
Greer,
Charles R. Strategy and Human Resources: a
General Managerial Perspective. New Jersey: Prentice Hall, 1995.