A. Definisi Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare yang berarti
menyebarluaskan atau memberitahukan. Dalam bahasa Inggris adalah communication
yang diartikan sebagai suatu proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung
arti.
Menurut Carl I.
Havland, komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang memindahkan
perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk mengubah tingkah laku
orang lain.
Menurut Everret
M. Rogers, komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada
satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Sedangkan menurut Bernard Barelson & Garry A. Steiner, komunikasi adalah
proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
Jadi, dari
definisi yang dikatakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah sebagai cara untuk menyampaikan suatu ide, gagasan, serta
informasi kepada orang lain yang dapat dilakukan dengan meggunakan cara verbal,
seperti kata-kata, non-verbal, seperti gesture,
serta dapat menggunakan simbol-simbol.
B. Dimensi Komunikasi
Ada
beberapa dimensi dalam komunikasi, yaitu:
1.
Isi
Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi dari
komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam proses komunikasi massa, dimensi
isi merujuk pada isi pesan. Isi adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi
antara satu orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih.
Contoh : Budi berbicara kepada Anto tentang sesuatu.
Dari proses komunikasi tersebut memiliki suatu isi. Isi dari kominikasi
tersebut bisa bermacam-macam namun biasanya, isi yang paling pertama adalah
megenai diri kita. Kemudian isi yang didapat dari proses komunikasi tersebut,
dapat kita bedakan ke dalam beberapa jenis, misalnya isi tersebut benar
merupakan fakta atau hanya sebuah perasaan.
2.
Kebisingan
Dimensi Kebisingan adalah bunyi atau suara yang timbul
yang tidak dikehendaki yang sifatnya mengganngu dan menurunkan daya dengar
seseorang atau bisa juga dikatakan tinggi rendahnya suara yang terdengar dalam
melakukan komunikasi. Contoh: dalam berkomunikasi pasti pernah mengalami suatu
hambatan, misalnya terhambat oleh suara kebisingan, seperti saat berkomunikasi
dengan orang lain terdengar suara pesawat terbang, suara mesin, suara lalu
lintas, dll sehingga kita menjadi sulit untuk memahami kata-kata atau apa yang
sedang dibicarakan oleh orang lain.
3.
Jaringan
Dimensi jaringan adalah bagaimana cara
menunjukkan dan mengisyarakatkan proses komunikasi antara satu sama lain dan
bagaimana seharusnya pesan tersebut disampaikan. Dalam komunikasi massa dimensi
jaringan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Jaringan adalah sejauh mana
seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi.
Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit).
Contoh: pengaruh artikel dalam surat kabar bukan bergantung pada isinya, namun bergantung juga pada siapa penulisnya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan yang dipakai, dll.
Contoh: pengaruh artikel dalam surat kabar bukan bergantung pada isinya, namun bergantung juga pada siapa penulisnya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan yang dipakai, dll.
4.
Arah
Komunikasi dalam
konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua
arah. Komunikasi satu arah merupakan satu orang memberikan informasi kepada
orang lainnya tanpa ada timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan
komunikasi dimana satu orang memberikan informasi ke orang lain, dan orang lain
juga memberikan informasi, sehingga terjadi pertukaran informasi diantara
keduanya. Contoh : saat berkomunikasi dengan Della, Riri hanya mendengarkan apa
yang dikatakan oleh Della tanpa membalas berbicara kembali, hal tersebut
merupakan komunikasi satu arah. Sedangkan komunikasi dua arah adalah saat Della
berbicara dengan Riri, Riri membalas berbicara kembali, sehingga terjadi
pertukaran informasi diantara keduanya.
C. Pemahaman Umum Peran Psikologi
Manajemen dalam Organisasi
Pada dasarnya psikologi mempelajari tentang kesadaran
manusia, mempelajari aktivitas-aktivitas individu baik secara motorik,
kognitif, maupun emosional, serta memahami perilaku manusia. Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat
dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan funsi-fungsi manajemen untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan organisasi dapat diartikan sebagai suatu alat atau
wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu, yang
perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik.
Psikologi manajemen berperan dalam organisasi pada
bidang pengembangan SDM. Dimana psikologi manajemen berusaha untuk mempelajari
tingkah laku manusia yang diharapkan mampu mengoptimalkan segala faktor dari
dalam diri yang berkaitan dengan motivasi, sikap kerja, keterampilan diri, dan
lain sebagainya. Dengan adanya psikologi manajemen diharapkan setiap individu
mampu menjalani berbagai strategi perencanaan dengan baik dalam organisasi
untuk mencapain segala tujuan organisasi tersebut. Tanpa adanya psikologi
manajemen mungkin akan sulit untuk menjalankan strategi-strategi untuk
memajukan organisasi karena dalam mencapai suatu tujuan organisasi tidak
terlepas dari sikap, motivasi, serta keterampilan dalam diri individu, apabila
individu tersebut tidak memiliki sikap kerja, motivasi, serta keterampilan yang
baik, maka akan terhambat dalam mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan,
oleh karena itu peran psikologi manajemen sangatlah penting di dalam suatu
organisasi.
Daftar Pustaka
Rogers, Everret. M, & Shoemaker
F. Flaoyd. (1971). Communication of
inovation. London: Free Press Macmillan
Publishing.
Deddy, Mulyana. (2002). Ilmu komunikasi suatu pengantar.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Wiryanto,Dr. (2004). Pengantar Ilmu
Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen komunikasi.
Yogyakarta: Media
Pressindo.
Rakhmat, Jalaluddin, Drs. (1996). Psikologi Komunikasi. Bandung: EDISI
REVISI.
Leavit,J.H. dkk.(1992). Psikologi Manajemen, Alih Bahasa
Zarkasi, M. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar