TERAPI AVERSI (AVERSION THERAPY)
Hal
ini dimaksudkan untuk menyebabkan pasien untuk mengasosiasikan stimulus dengan
sensasi tidak menyenangkan dalam rangka untuk menghentikan perilaku tertentu
yang tidak diinginkan. Terapi aversion dapat digunakan sebagai pengobatan
psikologis. Ini menggunakan sejumlah
teknik perubahan perilaku yang telah terbukti
bermanfaat di masa lalu. Terapi aversion dapat mengobati perilaku yang maladjustive, misalnya, pecandu rokok,
peminum, dan homoseksual. Terapi ini juga dapat digunakan untuk melawan obsesi
dan kompulsi, untuk tingkat tertentu.
Kita
mungkin masih bingung antara “punishment”
dengan “aversive counterconditioning”. Punishment
adalah salah satu teknik operan yang didesain untuk menyebabkan
“suppression” pada tingkah laku bermasalah, sedangkan aversive
counterconditioning merupakan suatu prosedur berdasarkan classical conditioning
yang didesain untuk mengubah kekuatan suatu konfigurasi stimulus. Contoh,
stimulus alcohol mempunyai kekuatan positif untuk alkoholik. Kemudian, aversive
conditioning digunakan untuk men-suppress tingkah laku peminum, tetapi untuk
memantapkan kekuatan negative stimulus. Pada awalnya aversive
counterconditioning merupakan prosedur jalan pintas (pelarian), dimana klien
mencoba untuk melepaskan “noxious stimulation”.
Komalasari,
Wahyuni, Karsih (2011) mengungkapkan beberapa poin yang perlu menjadi perhatian
bagi konselor dalam menerapkan terapi aversi, diantaranya adalah:
a.
Hukuman jangan sering digunakan, meskipun konseli menginginkannya. Apabila
masih ada alternatif baiknya digunakan cara-cara pemberian reinforcement
positif, untuk mengurangi efek samping hukuman.
b.
Bila menggunakan hukuman, perumusan tingkah laku alternatif harus spesifik dan
jelas.
c.
Selain itu hukuman digunakan dengan cara-cara yang tidak mengakibatkan konseli
merasa ditolak sebagai pribadi.
d.
Konseli harus tahu bahwa konsekuensi aversif diasosiasikan dengan tingkah laku
maladaptif spesifik.
Daftar
Pustaka
Corey, G. (1991). Teori dan praktek dari konseling psikoterapi.
Semarang: IKIP Semarang Press.
Komalasari, G., Wahyuni,
E., & Karsih. (2011). Teori dan
Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks.
Walker, C., Eugene, et. al.
(1981). Clinical prosedures for behavior
therapy. New Jersey: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar