Peran
Psikoterapi Dalam Kehidupan Masyarakat
Menurut Lewis R.Wolberg.Mo (1997) dalam bukunya yang
berjudul The Technique of Psychotheraphy mengatakan bahwa: “Psikoterapi adalah
perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan yang berasal
dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan
hubungan profesional dengan pasien, yang bertujuan: (1) Menghilangkan, mengubah
atau menemukan gejala-gejala yang ada, (2) memperantai (perbaikan) pola tingkah
laku yang rusak,dan (3) meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian
yang positif”.
Masalah-masalah yang dapat ditangani secara
efektif dengan menggunakan psikoterapi, yaitu depresi, kegelisahan, gangguan
kegelisahan, termasuk fobia (takut akan sesuatu), alkoholisme, kecanduan,
krisis percaya diri, krisis emosional, perselisihan keluarga, masalah
pernikahan, gangguan
obsesif kompulsif, gangguan kejiwaan setelah suatu kejadian
(post-traumatic stress disorder), kelainan kepribadian, masalah terkait
kekerasan terhadap anak, masalah perilaku, kelainan
bipolar, serta skizofrenia, khusus untuk masalah bipolar dan
skizofrenia, biasanya
membutuhkan anti-depresan dan obat-obatan lainnya ditambah dengan sesi
psikoterapi teratur. Dalam membahas psikoterapi juga ada beberapa perawatan yang tersedia. jenis
yang akan digunakan oleh psikolog, bergantung pada kebutuhan, penelitian
psikologis terbaru dan teori yang dianut oleh psikolog. metode psikoterapi yang
biasanya digunakan adalah psikoterapi psikodinamik atau psikoanalitik, terapi
perilaku, terapi kognitif, dan terapi kemanusiaan.
Peran
psikoterapi dalam masyarakat adalah untuk
memotivasi agar para masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki
permasalahan dalam maupun luar diri agar dapat melakukan direct coping, biasanya
dilakukan melalui terapi yang sifatnya direktif (memimpin) dan suportif
(memberikan dukungan dan semangat), persuasi (ajakan) dengan cara diberi
nasehat sederhana sampai pada hypnosis (keadaan seperti tidur karena sugesti)
digunakan untuk menolong orang bertindak dengan cara yang tepat. sehingga dapat memperkuat motivasi untuk melakukan
hal-hal yang positif, mengurangi tekanan emosional, membantu mengembangkan
potensi-potensi yang ada dalam diri, mengajari masyarakat untuk memiliki
keterampilan dalam hidup yang sangat penting agar dapat meningkatkan hubungan
pribadi mereka, memperbaiki perilaku, mengubah pola pikir, meningkatkan
pengetahuan dan cara mengambil keputusan dengan tepat, meningkatkan kesadaran
diri (insight), menolong masyarakat
untuk mengerti masalah mereka dan memahaminya dari sudut pandang yang berbeda
serta meningkatkan kesadaran dan kontrol terhadap kondisi tubuh. Masyarakat
yang mampu melakukan direct coping diyakini
akan cenderung merasa lebih sehat dan bahagia.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar