Kesehatan mental
Ada 4 rumusan kesehatan yang
dikemukakan oleh Zakiah Daradjat disusun mulai dari rumusan-rumusan yang khusus
sampai dengan yang lebih umum, yang pertama kesehatan mental adalah
terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari
gejala-gejala penyakit jiwa (psychose), kedua kesehatan mental adalah kemampuan
untuk meyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat
serta lingkungan tempat ia hidup. Ketiga, kesehatan mental adalah pengetahuan
dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala
potensi, bakat, dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa
kepada kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindar dari gangguan-gangguan
dan penyakit jiwa. Dan keempat kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan
yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan
untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan merasakan secara
positif kebahagiaan dan kemampuan
dirinya.
A.
Aliran
Humanistik
Aliran
ini muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang mekanistik
ala behaviorisme dan pesimistik ala psikoanalisa. Oleh karenanya sering disebut
sebagai the third force (the first force is behaviorism, the second force is
psychoanalysis). Aliran humanistik merupakan salah satu aliran dalam
psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan
eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Tokoh yang berperan
dalam aliran ini adalah Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas. Pada
akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers
dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya
mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang :
self (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat,
individualitas dan sejenisnya. Aliran ini memfokuskan telaah kualitas-kualitas
insani. Yakni kemampuan khusus manusia yang ada pada manusia, seperti kemampuan
abstraksi, aktualisasi diri, makna hidup, pengembangan diri, dan rasa estetika.
Kualitas ini khas dan tidak dimiliki oleh makhluk lain. Aliran humanistik juga mengarahkan
perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia.
Menurut aliran Humanistik manusia adalah makhluk kreatif yang dikendalikan oleh
nilai-nilai dan pilihan-pilihan sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan
ketidaksadaran.
Pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari
kepribadian sehat adalah 1) perluasan perasaan diri, semakin seseorang terlibat
sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide maka semakin juga dia
akan sehat secara psikologis. 2) Hubungan diri yang hangat dengan orang lain,
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain, yaitu
kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang
sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap
orangtua, anak, partner, teman akrab. 3) keamanan emosional, kepribadian yang
sehat mengontrol emosi-emosi mereka, sehingga emosi-emosi ini tidak mengganggu
aktivitas-aktivitas antarpibadi. 4) Persepsi realistis, orang-orang yang sehat
memandang dunia mereka secara objektif. 5) Keterampilan-keterampilan dan
tugas-tugas, Allport menakankan pentingnya pekerjaan. Keberhasilan dalam
pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan-keterampilan dan bakat-bakat
tertentu-suatu tingkat kemampuan. 6) Pemahaman diri, orang yang sehat terbuka
pada pendapat orang lain dalam merumuskan suatu gambaran diri yang objektif. 7)
Filsafat hidup yang mempersatukan, orang yang sehat melihat kedepan, didorong
oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang.
Kesehatan mental ditinjau dari aliran Humanistik
Menurut aliran humanistik
kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang
terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan
pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk
belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan
respon individu yang bersifat pasif. Aliran ini juga menekankan pada aktualisasi
diri, yaitu mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena
setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala
sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Aliran Humanistik memfokuskan diri pada
kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan
hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia bertanggung jawab
terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka.
B.
Aliran psikoanalisis
Psikoanalisis
adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya,
sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri
dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada
tanggal 23 September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya
dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga “psikoanalisis” dan
“psikoanalisis” Freud sama artinya. Pandangan Freud secara lengkap mengenai
psikoanalisis adalah:
1. Kesadaran
dan ketidaksadaran
Freud berpendapat bahwa kehidupan psikis terdiri
dari kesadaran dan ketidaksadaran. Selanjutnya Freud mempsunyai pandangan bahwa
kepribadaian terdiri dari Id, Ego, dan Superego. Id membutuhkan satisfaction
dengan segera tanpa memperhatikan realitas yang ada, sehingga Freud
menyebutnya sebagai prinsip kenikmatan. Ego disebut prinsip
realitas karena menyesuaikan diri dengan
realitas. Sedangkan Superego merupakan prinsip moral, yaitu mengontrol
perilaku dari segi moral.
2. Insting
dan kecemasan
Freud
menyatakan insting terdiri dari insting untuk hidup dan insting untuk mati.
Insting untuk hidup mencakup lapar, haus, dan seks, ini merupakan kekuatan
kreatif dan oleh Freud disebut dengan libido. Sedangkan insting untuk mati
seperti menyakiti diri sendiri, bunuh diri atau ditunjukan keluar merupakan
bentuk agresi. Selanjutnya menurut Freud ada tiga macam kecemasan, yaitu kecemasan
objektif: kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap bahaya nyata. Kecemasan
neurotik: kecemasan atau rasa takut
akan mendapatkan hukuman atasa keinginan yang impulsif. Kecemasan
moral: kecemasan yang berkaitan dengan moral. Seseorang merasa cemas karena
melanggar norma-norma moral, inilah yang disebut kecemasan moral.
Pandangan
lain dari Freud yang penting adalah
tentang mekanisme pertahanan. Mekanisme pertahanan ini bertujuan untuk
menyalurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak dapat dibenarkan oleh
superego dan ego.
Kesehatan mental ditinjau dari aliran Psikoanalisis
Menurut aliran
Psikoanalisis, mampu dalam mengatasi tekanan dan kecemasan dari berbagai
kondisi baik itu kecemasan objektif, kecemasan neurotik maupun kecemasan moral
yang sebagimana telah dijelaskan sebelumnya, mampu menyeimbangkan fungsi dari superego terhadap id dan ego,
sebab superego adalah hati nurani, jadi superego memberikan pedoman untuk
membuat penilaian baik yang benar atau yang salah, tidak megalami gangguan dan penyimpagan pada
mentalnya, dan mampu menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan
keinginan, maka seseorang tersebut dikatakan sehat secara mental. Seseorang
dikatakan memiliki kesehatan mental apabila kecemasan dan kegelisahan dalam
diri seseorang lenyap bila fungsi jiwa dalam dirinya seperti fikiran, perasaan,
sikap, dan jiwa, pandangan, dan keyakinan hidup berjalan seiring sehingga
menyababkan keharmonisan dalam dirinya.
Daftar Pustaka
Schultz, Duane. (1991). Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta:
penerbit kanisius.
Basuki, Heru. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar