Rabu, 29 Oktober 2014

Manusia dan Harapan

A.  Pengertian Harapan  

Setiap manusia pasti mempunyai harapan yang tentunya berbeda-beda. Manusia yang hidup tanpa sebuah harapan, berarti manusia itu dapat dikatakan mati dalam hidup. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun di yakini. Bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar dapat terwujud. Namun, ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada  praktiknya banyak orang menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa dan berusaha.

Harapan juga merupakan sesuatu yang dapat dibentuk dan dapat digunakan sebagai langkah untuk perubahan. Perubahan yang menguntungkan dapat menyebabkan individu mencapai hidup yang lebih baik. Setiap individu memiliki kemampuan untuk membentuk harapan karena mereka memiliki komponen dasar dalam kemampuan kognitif yang diperlukan untu menghasilkan pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan harapan.

B.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harapan
Weil (2000) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harapan, yaitu dukungan sosial, kepercayaan religius, dan kontrol.

1.   Dukungan Sosial
Harapan memiliki kaitan yang sangat erat dengan dukungan sosial. Dalam penelitiannya mengenai pasien yang menderita penyakit kronis, Raleigh (1992, dalam Weil, 2000) mengatakan bahwa keluarga dan teman pada umumnya diidentifikasikan sebagai sumber harapan untuk penderita penyakit kronis dalam beberapa aktivitas seperti mengunjungi suatu tempat, mendengarkan, berbicara, dan memberikan bantuan secara fisik. Herth (1989, dalam Weil, 2000) mengidentifikasikan pertahanan hubungan peran keluarga sebagai sesuatu yang penting bagi tingkat harapan. Sebaliknya, kurangnya ikatan sosial diatribusikan sebagai hasil kesehatan yang lebih buruk seperti peningkatan morbidity dan kematian awal. 

2.  Kepercayaan Religius
Kepercayaan religius dan spiritual telah diidentifikasikan sebagai sumber utama harapan dalam berbagai penelitian. Kepercayaan religius dijelaskan sebagai kepercayaan dan keyakinan seseorang pada hal positif atau hhasil yang ditentukan dengan kekuatan yang lebih tinggi seperti halnya melepaskan diri pada kenyataan bahwa terdapat sesuatu atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk situasi individu saat ini. Spiritual merupakan konsep yang lebih luas dan terfokus pada tujuan dan makna hidup dan keterkaitan dengan orang lain, alam, atau dengan Tuhan (Reed, dalam Weil, 2000). 

3.  Kontrol
Mempertahankan kontrol merupakan salah satu bagian dari konsep harapan. Mempertahankan kontrol dapat dilakukan dengan cara tetap mencari informasi, menentukan nasib sendiri. 

C.  Peranan Harapan
Harapan memiliki peranan penting dalam prestasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memiliki harapan yang tinggi dapat membantu individu meraih kesuksesan dalam beberapa area kehidupan (sekolah, dunia kerja, keluarga, dan olahraga). Faktanya penelitian menunjukkan bahwa kemampuan untuk memiliki dan mempertahankan harapan mempunyai peranan penting dalam kesuksesan daripada bakat alami yang dimiliki individu. Tidak ada seorangpun yang akan bekerja keras jika mereka berpikir bahwa hal tersebut adalah usaha yang sia-sia.







Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan 
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122361-155.5%20PRA%20h%20-%20Harapan%20Pada%20-%20Literatur.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar